Sabtu, 18 Juli 2015

FENOMENA SIRIH DI NABIRE

Nabire - Hari ini 18 Juli 2015 harga buah sirih di pasar Oyehe Nabire masi berkisar di harga 100 rb untuk sirih lokal Nabire dan 80 rb untuk sirih dari luar Nabire yang umumnya di datangkan dari Jayapura.

Fenomena harga sirih di Nabire selalu terjadi dan sangat di pengaruhi oleh musim dan juga sarana transportasi dalam hal ini kapal putih milik Pelni. Jika di waktu normal harga sirih dapat menembus harga 30 rb per kilonya untuk sirih lokal Nabire dan 20 rb buat sirih dari luar Nabire.

Makan pinang bagi masyarakat Papua adalah hal yang biasa dan merupakan budaya, pinang memiliki arti sosial yang sangat tinggi, kita bisa berbagi dan juga bersosialisasi dengan orang lain bahkan mungkin orang yang tidak kita kenal hanya dengan berbagi buah pinang.
Pinang juga di gunakan dalam ritual-ritual tertentu seperti membayar peminangan, pembayaran emaskawin, gunting rambut dan juga penyelesaian konflik dan masalah lainnya.

Bagi orang yang suka akan buah pinang biasanya juga harus menyiapkan tempat atau kantong tersendiri untuk menyimpan buah pinang dan juga tempat kapur serta sirih.
Pinang, sirih dan kapur adalah satu paket, jika ingin merasa nikmatnya buah pinang ya harus di padukan dengan sirih dan kapur, dan umumnya sirih yang di makan adalah buahnya dan kapurnya adalah kapur kering yang diperoleh dari membakar dan menumbuk baik karang di laut atau kulit bia atau kerang.

Kembali ke sirih, bahwa sirih saat ini merupakan komoditi yang memiliki nilai bisnis yang sangat tinggi, sirih bagi masyarakat Papua lebih tinggi nilainya dari pada buah apapun, padahal sekalipun kita makan ni siri sebanyak 1 kilo juga tidak bakal kenyang, ha ha ee.

Masyarakat asli Papua sebagai pemilik tanah adat bedasarkan warisan moyang lebih fokus menanam pinang ketimbang pohon sirih, alhasil dapat kita lihat bahwa harga buah sirih melambung sangat tinggi dan harganya tidak stabil karena jujur saja bahwa sirih di Nabire di kuasai oleh masyarakat Buton, mereka yang menguasai ladang sirih berhektar-hektar dan juga Bandar besar pemasok sirih di Nabire adalah  mereka sehingga mereka memiliki andil besar dalam memainkan harga sirih di Nabire.

Suka tidak suka ya suka-suka dia, namanya juga orang bisnis !!
Kembali pada teori ekonomi “ Dengan modal yang sedikit akan mendapatkan hasil yang melimpah”
Pertanyaannya kenapa orang Papua tidak mau menanam sirih padahal merekalah konsumer itu sendiri ? Jawabannya adalah karena mereka adalah konsumer sirih sehingga sirih tidak akan selamat, entah di pekarangan rumah atau di kebun, alasannya karena pohon sirih inikan termasuk jenis tumbuhan yang menjalar dan berbuah sangat dekat dengan tanah sehingga mudah dipetik orang, coba bandingkan dengan pohon pinang yang tingginya mintah ampun jika telah berusia lama sehingga proses mengambilnya juga membutuhkan usaha, lagian kembali pada gambaran diatas bahwa sirih di Nabire dikuasai oleh saudara-saudara kita dari Buton karena mereka juga bukan pemakan pinang, hanya melihat prospek dan peluang bisnis untuk dapat menumpuk pundi-pundi keuangan mereka dengan mengusahakan tanah yang mereka miliki untuk menanam sirih.
Fenomena @ILoveNabire


Tidak ada komentar:

Posting Komentar