Sabtu, 26 September 2015

BENDUNGAN KALI BUMI SP1 KAMPUNG BUMI RAYA DISTRIK NABIRE BARAT



 Bendungan yang satu ini letaknya di Kampung Bumi Raya (SP1) Distrik Nabire Barat, Nabire-Papua.
Pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk mengairi persawaan warga di sekitar SP1, SP2 dan SP3 yang merupakan perkampungan warga dan umumnya adalah transmigrasi dari tanah Jawa.

Pembuataannya bukan tanpa tujuan, yakni agar Nabire menjadi lumbung padi nasional saat itu, umumnya tanah di wilayah SP1,SP2 dan SP3 Distrik Nabire barat sangat subur dan sangat cocok untuk di jadikan lahan pertanian dan bercocok tanam.

Bendungan ini masuk dalam aset Pemerintah Provinsi Papua karena keberadaannya merupakan proyek yang di biayai oleh dana APBN melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum dan di kerjakan oleh Dinas PU Provinsi Papua Tahun 1996 dengan menghabiskan biaya Rp.138 miliar rupiah.

Bendungan ini juga merupakan tempat yang menarik untuk di kunjungi ketika berada di Nabire, baik buat rekreasi atau sekedar melepas jalan-jalan. Dari Kampung Bumi Raya (SP1) waktu tempuh sekitar 25 menit dengan kecepatan 30km/Jam serta melewati persawaan dan kebun sayur milik warga, dan jalan yang berlikuk-likuk mengikuti sisi bendungan membuat suasana semakin asik. Karena jauh dari kota dan hirup pikuk kebisingan serta suasana nuansa khas perkampungan dan hutan alam tropis Papua membuat bendungan tidak kalah menarik dengan tempat lainnya di Nabire untuk di kunjungi.

Memasuki areal induk bendungan kita akan melihat betapa luar biasanya air yang di bendung dan di bagi untuk mengairi persawaan dan sebagian besar lainnya di buang mengikuti aliran kali bumi. Suara beriak dan uap yang air yang berterbangan menambah keindahan bendungan SP1 Kali Bumi ini, siapa saja yang melihat pasti akan terkagum dengannya. Wooo..
Sejenak menengok ke sisi atas bendungan terlihat dengan jelas pemandangan laksana danau yang terjadi akibat dari di bendungnya kali Bumi ini, biasanya ada perahu yang di gunakan warga untuk memancing dan juga memasang jaring buat menangkap ikan, atau lebih tepatnya di sebut danau mini, ha ha menurut versi sendiri!

Beberapa warga juga terlihat memancing di areal bendungan, konon kata mereka bahwa terdapat banyak ikan di bendungan ini seperti ikan somasi kali, mas dan gabus bahkan juga belut.

Selasa, 22 September 2015

PANTAI MAF YANG KINI MENJADI PANTAI NABIRE


Pantai yang satu ini letaknya di dalam kota Nabire tepatnya di Kelurahan Morgo Distrik Nabire dan keberadaannya sangat strategis karena berada di jantung kota Nabire serta berhadapan dengan areal hangar pesawat Maskapai Perintis milik Misionaris (MAF/Mission Aviation Fellowship) dan juga ujung landasan Bandar udara Nabire.

Dahulu orang menyebutnya pantai MAF karena mungkin berada di sekitar lokasi Maskapai MAF dan untuk beberapa dekade nama tersebut sangat familier bagi masyarakat Nabire, bahkan siapa saja yang pernah berkunjung ke Nabire walau untuk waktu yang singkat di jamin pasti akan mengingatnya dengan jelas.

Pantai MAF kini tinggal kenangan, pasalnya sejak di renovasi  tahun 2009 guna mengantisipasi abrasi pantai yang saat itu sangat menghawatirkan di saat musim ombak, karena air laut dapat mancapai jalan raya di sekitar pantai MAF, sehingga di haruskan membuat talut untuk mencegah semakin meluasnya abrasi tersebut.

Tempat yang satu ini telah banyak mengalami perubahan sejak di renovasi, bahkan bagian-bagian yang di anggap memiliki kenangan dan cerita tersendiri bagi beberapa kalangan di tiadakan guna menata ulang dan membuat pantai MAF menjadi pantai yang bagus dan indah serta merupakan tempat  santai dan rileks buat keluarga.
Ironisnya..di samping melakukan renovasi dan penataan ulang, pantai ini juga mengalami perubahan nama menjadi “Pantai Nabire”. Entah ide siapa?, tapi itulah kenyataannya bahwa Pantai MAF kini telah tiada.
Nama Pantai MAF juga mempunyai kenangan tersendiri bagi kalangan tertentu yang menjadi saksi pembangunan di Kabupaten Nabire.

Kini Pantai Nabire semakin bagus dalam penataan dan peruntukannya sebagai tempat rekreasi dan santai buat keluarga. Setiap sore bisa kita jumpai banyak keluarga yang bersantai sambil menikmati indahnya laut serta berbagai jajanan dan juga terdapat wahana bermain bagi anak-anak.

Udarah di sekitar pantai Nabire juga sangat bersih karena posisinya yang langsung berhadapan dengan laut menambah kesempurnaan pantai ini untuk layak di kunjungi oleh siapa saja yang berada dan berkunjung ke Nabire!

Waktu kunjungan terbaik ke pantai ini adalah sore dan malam hari dan akan mengalami puncaknya pada setiap malam minggu.

Sabtu, 19 September 2015

DEKLARASI DOB NABIRE TIMUR



Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 16 september 2015 di Distrik Makimi di lakukan acara Deklarasi Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Nabire Timur yang di awali dengan prosesi adat oleh warga Kampung Makimi sebagai pemilik Hak Ulayat yang akan di jadikan lokasi atau aktifitas pemerintahan Kabupaten Nabire Timur nantinya dengan mengambil posisi di pantai Imbarasemi Kampung Makimi, Penjabat Bupati Nabire Sendius Wonda di antar menuju tepian pantai untuk selanjutnya membasahkan kaki pada deburan ombak di pantai Imbarasemi, acara di lanjutkan dengan pemberian noken aspirasi dari masyarakat ke-5 Distrik (Distrik Napan, Makimi, Siriwo, Wapoga dan Mora) yang masuk dalam wilayah Nabire Timur.
Acara selanjutnya bergeser dari Kampung Makimi ke SP2 Legare tempat Ibu Kota Distrik Makimi berada,  disana telah menunggu massa dalam jumlah yang besar sera antusias untuk menyaksikan Dekarasi Aspirasi Pembentukan Kabupaten Nabire Timur dan penandatanganan berita acara Deklarasi tersebut.

Kini Nabire Timur telah masuk dalam agenda Pemerintah Daerah Nabire dan telah mendapat dukungan politik dari anggota DPRD Nabire untuk mengawal dan mendorong terbentuknya Kabupaten Nabire Timur sampai ke tingkat atas baik Provinsi maupun Kemendagri dan DPR-RI.

Masyarakat di 5 Distrik dalam Nabire Timur telah menaruh harapan akan hadirnya Kabupaten Baru yang nantinya akan membawa perubahan yang berarti dengan di perpendek rentang pelayanan pemerintahan serta pembangunan yang lebih terfokus dan terarah.
Tinggalkan semua iri hati dan dengki serta sikap pesimis akan kemampuan DOB Nabire Timur karena semua hal itu hanya memecah belah persatuan dan kesepahaman dalam mewujutkan cita-cita, kita harus optimis bahwa dengan bergandengan tangan mewujutkan DOB Nabire Timur, agar pembangunan di Tanah Papua dapat berjalan dengan pesat, banyak wilayah tersisolir yang di buka, anak-anak dapat mengenyam pendidikan dengan baik serta terbukanya lapangan kerja.

DOB Nabire Timur kini hanya terkait waktu saja yang satu ketika akan menjadi kenyataan, tinggal bagaimana kita menyiapkan diri menerima kehadirannya dengan segalah kemampuan dan apa yang kita punya.

Mr.L WINNER SIREGAR DAN THE SAVVY ENGLISH COURSE



Nama L Winner Siregar atau yang biasa di panggil Mr.Siregar mungkin tidak asing bagi warga Nabire khususnya di sekitar perkotaan karena dia telah berada di Nabire untuk waktu yang cukup lama.
Pertama kali Mr.Siregar datang ke Nabire pada Tahun 1990 dan bekerja pada E.G.P.L (Enarotali Gold Project Limited/Perusahan Explorasi emas) hingga tahun 1991, karena perusahaan banyak mengalami hambatan maka Mr.Siregar  membuka khursus bahasa inggris di jalan merdeka tepatnya di samping kantor Departemen Agama Kabupaten Nabire.

Kini telah 24 Tahun Mr.Siregar menjalankan kursusnya yang bernama “The Savvy English Course” dan telah menghasilkan sangat banyak lulusan yang tersebar di tanah air dan bekerja diberbagai bidang serta disiplin ilmu, baik di Pemerintahan, TNI dan POLRI, Perbankan, Dokter,Wirasuwasta serta banyak disiplin ilmu lainnya.

Mr.Siregar lahir di Yogjakarta, 6 Mei 1954 dan kini telah berusia  61 Tahun, namun penampilannya jauh lebih mudah dari pada usia yang sebenarnya (cool and maco). Menurut Mr.Siregar bahwa di samping harus berolah raga dan makan yang teratur dia juga menerapkan pola berpikir yang positif  (the amazing result of positive thinking)
Karena menurutnya bahwa kesehatan kita berawal dari pikiran, sehingga harus memikirkan hal-hal yang baik dan positif niscahya tubuh akan meresponnya dengan terasa enak atau sehat.

Sejak membuka khursus bahasa inggris, tempat kursus Mr.Siregar telah sering berpindah tempat dan kini berada di jalan Kupang Kelurahan Karang Mulia Distrik Nabire atau tepatnya 50M belakang toko Betamax.

Adapun murid Mr.Siregar berjumlah ratusan orang yang terbagi dalam kelas Elementary, Intermediate and Advanced Level  dan Mr.Siregar sangat disiplin dalam mendidik anak muridnya, baik materi pelajarannya maupun ketepatan waktu.
Menurut Mr. Siregar hal ini di maksudkan agar anak didik dapat berkompetisi pada era globalisasi yang mau tak mau harus menguasai bahasa asing khususnya bahasa inggris serta menghargai waktu, karena waktu sangat berharga bagi kehidupan manusia.

Mr.Siregar juga sangat peduli dengan perkembangan bahasa yang seharusnya di miliki oleh pelajar-pelajar yang menuntut ilmu di Nabire, menurutnya bahwa pelajar-pelajar di Papua khususnya Nabire masi memerlukan tenaga-tenaga pengajar bahasa inggris yang memiliki wawasan internasional.
Hal ini bukanlah sesuatu yang di besar-besarkan, tetapi melihat perkembangan pendidikan dewasa ini mau tidak mau kita harus menghadirkan suasana pendidikan yang bermutu di Nabire, agar ketika anak-anak tersebut ingin melanjutkan pendidikan ke luar Papua, mereka tidak merasa minder dengan teman-temannya yang berada di Jawa, Sumatera, Sulawei dan tempat lainnya di Indonesia.

Beberapa pengalaman telah membuktikan bahwa anak didik Mr.Siregar unggul dalam penguasaan bahasa inggris di kampus-kampus tempat mereka kuliah di luar Papua.
Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bahwa apa yang di ajarkan serta di terapkan oleh-nya tidaklah sia-sia, tapi menjadi kenyataan ketika anak didik tersebut dengan sungguh-sungguh mematuhinya!

“The Savvy English Course” akan tetap ada untuk mendidik anak-anak di Nabire dalam pengajaran dan penguasaan bahasa inggris yang bermutu dengan segalah yang ada!

Jumat, 18 September 2015

FIGUR DAN TIM SUKSES DALAM PILKADA NABIRE 2016-2021



Pilkada Nabire akan di laksanakan pada tanggal 9 Desember 2015 dengan di ikuti tujuh  kontestan diantaranya :

1.      Isaias Douw - Amirullah Hasyim

2.      Agus Zonggonau - Isak Mandosir

3.      Ayub Kayame - Surwano Majis

4.      Decky Kayame - Adauktus Takerubun

5.      Peter F Worabay - Sunaryo

6.      Yakob Panus Jingga - Melkisedek Rumawi

7.      Hendrik Andoi - Stevanus Iyai

 

Dari ketujuh pasang kandidat tersebut dua diantaranya adalah pemain lama dan telah pernah berkompetisi di pilkada Nabire sebelumnya yakni Isaias Douw (Incumbent) sebagai mantan Bupati Nabire periode 2010-2015 dan Ayub Kayame yang juga merupakan mantan kontestan Cabup Nabire periode 2010-2015 dan merupakan rival Isaias Douw saat itu.

 

Sedangkan yang lainnya adalah merupakan kontestan baru pada Pilkada Nabire 2016-2021, namun merupakan warga Nabire dan telah di kenal oleh khalayak masyarakat Nabire.

 

Saat ini adalah masa kampanye tertutup dari masing-masing kandidat dengan tim suksesnya dengan menggunakan berbagai strategi dan metode mereka berusaha meyakinkan warga akan niat tulus serta berbagai program yang telah di siapkan jika sekiranya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nabire periode 2016-2021.

 

Masyarakat sebagai pemilik suara harus dapat di yakinkan seyakin-yakinnya agar mau memberikan suara sebagai hak mereka dalam Pilkada Nabire nanti. Pendekatan secara individual adalah hal yang sangat penting, rakyat butuh kejujuran bukan sekedar janji-janji kosong. Memang di akui bahwa rekam jejak seorang calon merupakan penilaian yang paling mendasar dan simple bagi masayarakat sebelum mereka menilai program serta visi dan misi kandidat.

 

Kesuksesan  seorang kandidat dalam perhelatan politik tidak terlepas dari keseriusaan kerja tim sukses, tapi faktor mendasar adalah rekam jejak kandidat sebagai dasar penilaian. Paling bagus kalau antara figur kandidat kontestan sebagus kerja Tim sukses dan solit maka hasil yang akan di peroleh sudah pasti memuaskan!

 

Kamis, 10 September 2015

KM LABOBAR PERJALANAN SORONG - JAYAPUARA VIA NABIRE

Action di Kapal Labobar, 8 Sepetember saat kapal singah di pelabuhan Nabire selama 5 jam (5-10 Pagi) baru bertolak menuju ke Jayapura, Eti, Jewis, Jemmy dan Senior Abraham (Waning)
Dong 4 punya gaya saja andalan ee...



                 KAKI YANG MAHAL

    Gaya Mantap Jemmy, Jewis dan Ety

                                                                         Duta wisata PELNI

     Yang penting actionnya....

Kota yang pernah di lalui dengan sepeda Siriwini-Karang Tumaritis via Kota Baru depan Kantor Bupati Nabire, ha ha ee

Jumat, 21 Agustus 2015

NOKEN KITA



Siapa yang tidak kenal NOKEN ??
Noken adalah kantong khas orang Papua yang oleh Unesco telah dipatenkan dan diakui sebagai milik dan warisan Indonesia demikian kira-kira.

Dahulu orang membuat noken dengan menggunakan bahan alami dari kulit kayu tertentu  yang dikeringkan dan dirajut serta dinyulam menjadi tas atau noken dan pewarnaannya juga menggunakan bahan alami seperti dari buah dan geta kayu.

Noken bagi masyarakat Papua sangat penting keberadaannya karena fungsi noken sendiri sangat komlex diantaranya dapat berfungsi sebagai penampung hasil kebun untuk dibawah pulang dari kebun, menampung hasil buruan atau tangkapan, menggendong  anak kecil serta menyimpan benda-benda yang mempunyai nilai sejarah atau budaya.

Seiring kemajuan zaman, kini nokenpun sebagai kantong asli orang Papua tak ketinggalan, perpaduan benang dan corak warna terang membuat noken hadir semakin modif, tapi tidak meninggalkan bentuk alaminya.

Pemerintah Provinsi Papua telah mengintruksikan kepada PNS di seluruh Papua untuk wajib menggunakan Noken dan batik khas Papua pada hari kamis setiap minggu, melaui instruksi Gubernur Papua Nomor 3 tahun 2014 tentang Gerakan Melestarikan Budaya Papua dan Pangan Lokal.

 Hal ini dimaksudkan agar semua kita yang berada di Papua baik orang asli maupun pendatang dapat menghargai keberadaan Noken sebagai budaya asli Papua, sehingga rasa memiliki Papua dapat tertanam di dalam hati semua warga Papua.

Dampak dari intruksi Gubernur Papua tersebut, kini mama-mama Papua telah menyulam noken dengan corak dan motif khas Papua serta diperjual belikan, hal ini tentu merupakan dampak positif karena secara tidak langsung terbuka lapangan kerja serta mengatasi masalah kemiskinan.

Permasalahannya adalah bahwa pemerintah daerah khususnya kabupaten Nabire tidak tanggap dengan fenomena noken ini. Maksud saya adalah bahwa paling tidak pemerintah daerah Nabire menyiapkan tempat yang layak serta mudah diakses oleh penggemar dan juga pembeli noken tersebut.
Di sini di Nabire, tepatnya di depan Taman Kota (Taman Gizi) dapat kita jumpai mama-mama kita orang asli Papua yang setiap hari menjual noken tanpa tutup kepala atau tempat menjual yang manusiawi.

Ini adalah tanah mereka, dan mereka menjual hasil karya mereka yang juga adalah hasil dari budaya kita, kenapa sulit bagi Pemerintah Daerah ini untuk meresponya dengan menyiapkan tempat yang layak dan manusiawi.

Beberapa bulan yang lalu, saya melihat hanya beberapa noken saja yang dipajang buat dijual sementara yang lainnya masi dinyulam dengan hanya 2 orang mama yang berjualan, hari ini telah ada beberapa mama-mama yang berjualan dengan sederet noken yang tergantung sebagai pajangan. Sepintas noken-noken tersebut sangat indah dipandang karena perpaduan warnah yang cerah dan corak yang khas Papua, tetapi secara manusiawi sangat tidak masuk akal jika membiarkan mama-mama tersebut berjemur panas untuk menjajahkan hasil nyulam mereka, syukur hanya panas saja, bagaimana klau musim penghujan yang jelas aktifitas penjualan tidak ada sama sekali.

Sebaiknya Pemerintah Nabire telah berpikir bagaimana caranya agar mama-mama tersebut dapat dibuatkan tempat yang layak dan masuk akal serta mudah diakses oleh calon pembeli.

Kalau saya pribadi lebih setuju agar noken-noken tersebut di jual atau dipajang di blok-blok airport Nabire, disana banyak blok yang kosong dan hanya disewahkan pada pedagang warung, alangka baiknya diberikan kepada mama-mama asli Papua ini untuk memajangkan hasil kerajinan mereka, agar tamu daerah yang datang ke Nabire bias melihatnya dan menjadikan noken kita sebagai cendera mata bahkan digunakan oleh mereka sebagai penunjang aktivitas mereka, itupun kalau kita berpihak pada masyarakat kecil orang asli Papua.

Kamis, 20 Agustus 2015

KARNAVAL DI NABIRE



Karnaval merupakan pertunjukan berjalan dan umumnya dilakukan di jalan raya dengan melibatkan kalayak banyak, baik yang berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan.

Di Nabire, umumnya karnaval dilaksanakan sehari setelah HUT RI atau tepatnya tanggal 18 agustus, dengan diikuti oleh pelajar SD, SMP, SMA, SMK, Universitas, Tentara, Polisi, Instansi Pemerintah baik Otonom maupun vertical serta sanggar, kompleks, suku/etnik, bengkel dan toko.

Pada karnaval sendiri banyak hal yang dipertunjukan dari masing-masing kontestan mewakili instansi atau lembaga baik formal dan nonformal tersebut. Dan hampir terasa komplit jika kita menyaksikan karnaval secara langsung, dimana anak-anak dengan berbagai pakaian profesi yang menggambarkan minat dan cita-cita mereka yang telah diimpikan sejak dini berjalan dengan langka yang gagah dan pasti. Demikian juga adik-adik SMP bahkan SMA dan SMK dengan penuh penghayatan dalam hayalan  menggunakan pakaian profesi dan mungkin merasa bahwa hal itu adalah nyata walau hanya berlangsung dalam satu hari saja, ha ha ha asal tidak dicap gadungan eee..Justkidding…

Instansi pemerintah-pun tidak ketinggalan baik otonom maupun vertical masing-masing bersaing mempertunjukan tugas pokok masing-masing (TUPOKSI) dalam melayani masyarakat, serta target  yang telah dicapai menyangkut bidang tugasnya dan target diwaktu yang akan datang.

Menjadi penonton karnaval sebenarnya sangat asik juga, kita jadi banyak tahu tentang instansi atau bagian-bagian penting penting yang ada di daerah kita, serta melihat  kekompakan peserta yang seakan berpadu menjadi satu.
Ini adalah pesta rakyat yang sebenarnya, semua warga berbaur dan sejenak melupakan rutinitas kesibukan yang mungkin banyak menguras tenaga dan konsentrasi.
Setelah merayakan HUT RI dan mengsyukuri Rahmat Tuhan bagi bangsa Indonesia dalam alam kebebasan yang dinamakan kemerdekaan, kini saatnya kita mengisi kemerdekaan tersebut dengan pengabdian diberbagai sektor profesi yang kita jalani  dengan semboyan KERJA DAN KERJA., itulah makna KARNAVAL sebenarnya menurut saya, bagaimana dengan anda ?

Rabu, 19 Agustus 2015

YOSPAN



Menjelang 17 Agustus setiap tahunnya di Nabire banyak kegiatan yang laksanakan oleh Panitia HUT RI diantaranya lomba gerak jalan, yospan jalan, lari 10 KM, dayun dan paduan suara serta solo lagu-lagu perjuangan.

Dari beberapa lomba diatas yang banyak menarik minat dan antusias warga Nabire hingga berbondong-bondong datang menyaksikan perlombaan tersebut adalah Yosim Pancar atau yang di singkat Yospan.

Hal ini dapat dimaklumi karena Yospan sendiri adalah merupakan budaya asli Papua dan pertunjukannya di Nabire hampir jarang dilaksanakan, dan hanya dilaksanakan dalam bentuk yospan jalan setahun sekali menjelang HUT kemerdekaan Negara kita.

Yospan saat ini telah berkembang sangat jauh, dari kostum hingga fariasi para penari banyak mengalami modifikasi.
Kostum dengan corak warnah cerah membuat penari yospan kelihatan kren dengan warna-warni aksesorisnya.
Tapi tidak berarti pakaian tradisional ditiadakan, ada beberapa sanggar di Nabire yang tetap mempertahankan corak atau busana radisional bagi para penarinya, mungkin saja mereka bermaksud untuk menjega serta melestarikan budaya Papua yang sebenarnya.

Yospan sendiri merupakan tarian pergaulan atau persahabatan antara muda-mudi sebagai ungkapan rasa suka dan sayang yang di kemas melalui lagu dan tarian.
Sekalipun yospan merupakan tarian bagi muda-mudi namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang telah berkeluarga untuk tidak bergabung, namanya juga hobi dan seni sehingga siapa saja dapat terlibat didalamnya.
Harapan kami semoga tarian yosim pancar ini dapat dilestarikan keberadaannya di Papua, jangan hanya dilaksanakan setahun sekali seperti menjelang HUT RI tapi Pemda Provinsi serta Kabupaten dan Kota di Papua dan Papua Barat menprogramkan agar pelaksanaan perlombaan bagi warga di Papua paling tidak tiga kali dalam setahun, agar tarian khas kami orang Papua tidak hilang atau dilupakan begitu saja, bahkan dilestarikan buat anak cucu kita di waktu mendatang.

                                                                                                                               

Rabu, 22 Juli 2015

MENJADI PEMIMPIN NABIRE 2016-2021


Nabire-Menjadi Bupati Nabire memiliki kebanggaan tersendiri bagi setiap orang khususnya mereka yang berminat menjadi pemimpin melalui jalur pemilihan tersebut, karena Nabire merupakan pintu masuk bagi beberapa Kabupaten di Pegunungan Tengah Papua. Tidak ketinggalan beberapa kandidat baik yang berasal dan bekerja atau pernah bekerja di Nabire maupun yang tidak pernah bekerja atau atau tinggal di Nabire namun berkeinginan menjadi orang nomor 1 dan 2 di daerah ini baik melalui jalur partai politik maupun jalur perorangan (Independen) berusaha mengadu keberuntungan melalui Pilkada Nabire.

Sebagai pintu masuk bagi beberapa Kabupaten di pegunungan tengah Papua membuat posisi Nabire sangat staretegis  baik dari aspek politis, pembangunan dan juga ekonomi.
Pemerintah Provinsi Papua misalnya telah merencanakan pembuatan Rumah Sakit rujukan di Nabire bagi masyarakat di wilayah pegungan tengah dengan maksud agar ketika terjadi kasus pada pasien yang membutuhkan tindakan medis lanjutan di wilayah Kabupaten yang berada di pegungan tengah, maka Nabire merupakan tujuannya agar pasien-pasien tersebut tidak harus di rujuk dan menumpuk di Jayapura, kecuali untuk beberapa kasus medis yang belum tersedia sarana maupun dokter spesialisnya.

Arus barang masuk melalui pelabuhan Nabire-pun sangat padat mengingat barang-barang tersebut bukan hanya untuk mencukupi permintaan dan kebutuhan masayarakat Nabire, tetapi juga untuk mengsuplai kebutuhan bagi kabupaten lainnya di pegunungan tengah Papua.

Dari dua contoh gambaran diatas dapat memberikan gambaran kepada kita bahwa betapa strategisnya keberadaan Kabupaten Nabire karena letak dan posisinya sehingga menjadi incaran dan juga rebutan bagi calon-calon kepala Daerah yang ingin menjadi Bupati dan Wakil Bupati Nabire peride 2016-2021

Pertanyaannya apakah mereka yang merebut posisi 01 dan 02 Nabire adalah orang yang benar-benar mengerti tentang permasalahan dan problem sesungguhnya di Nabire ?
Apakah Nabire benar-benar penting dalam posisi dan keberadaannya dan seberapa luas pemahaman para kandidat tersebut ?

Nabire memiliki masyarakat yang multi etnik, seperti daerah Papua lainnya, segalah suku bangsa dari Aceh hingga Papua dapat di jumpai di Nabire serta warganya memeluk 5 agama besar yang di akui oleh negara kita, inilah Indonesia mini yang sesungguhnya.
Dukungan semua etnik dan komunitas lintas agama sangat di perlukan dan dibutuhkan buat mengantar seorang figur menjadi Bupati dan Wakil Bupati Nabire.
Itu artinya bahwa seseorang tidak bisa hanya mengharapkan dukungan komunitas atau kelompok suku bangsa bahkan agama tertentu. Jika ingin berhasil menjadi pemimpin di Nabire maka yang paling utama dilakukan adalah merangkul semua golongan, itulah yang mejadi modal awal keberhasilan seseorang memimpin Nabire.

Semoga pemimpin Nabire nantinya yang di hasilkan melalui proses PILKADA Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia adalah orang yang tepat !
@I Love Nabire


Senin, 20 Juli 2015

NABIRE TITIK 0 KM

Nabire-Tugu Tinggal Landas depan Kantor Bupati Nabire merupakan sentral atau titik 0 KM di Kabupaten Nabire. Kantor Bupati Nabire sendiri adalah kantor atau bangunan tua dan telah di renovasi hingga tampak seperti pada gambar diatas pada tahun 2006 oleh Bupati Nabire saat itu Drs.AP.Youw.
Dulunya kantor ini adalah kantor Bupati Kabupaten Paniai, saat itu Paniai tua belum dimekarkan dan wilayahnya Kabupaten Paniai sangat luas sekali mencakup wilayah Nabire saat ini, Paniai, Puncak Jaya, Dogiyai, Deyai dan Intan Jaya.

Tugu Tinggal Landas berada di jalan Merdeka Kelurahan Karang Mulia Distrik Nabire, orang Nabire biasa juga menyebutnya tugu rudal karena memang modelnya persis seperti rudal saat mau di tembakan ketika perang atau juga tugu roket karena juga mirip roket saat akan tinggal landas menuju stasion luar angkasa, ha ha ee emangnya misi mencari keberadaan dan posisi si Alien !?

Mungkin saja saat pembuatannya, Pemerintah Daerah Nabire berangan-angan bahwa suatu ketika pembangunan di Nabire akan tumbuh pesat dengan kemajuan di segalah bidang, baik di bidang SDM, SDA dan juga infrastruktur serta Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Esa.
Namanya juga angan-angan !?

Suka tidak suka apapun yang telah di canangkan oleh para pendahulu dan pioner Kabupaten Nabire baik di bidang Pemerintahan dan Pembangunan di Nabire patut kita acungkan jempol.
Banyak warisan yang hingga kini dapat kita nikmati, contoh nyata adalah infrastruktur jalan dua jalur di Nabire yang telah ada dan dibangun sejak dekata 90an, Nabire merupakan Kabupaten pertama di Irian Jaya saat itu yang memiliki infrastruktur jalan dengan dua jalur sekaligus merupakan pelopor dan motivator bagi Kabupaten lainnya di Papua untuk membangun infratruktur jalan yang sama yakni berjalur dua guna mengurangi angka kecelakaan dan juga kemacetan.

Kembali ke tugu tinggal landas, guna mengukur jarak ke suatu titik atau tempat di Nabire yang memiliki nilai sejarah serta kenangan tersendiri maka kita akan mengacuh pada tugu ini, ha ha ha..
Contoh dari tugu tinggal landas kita ingin ke pasar Karang maka kita membutuhkan kurang lebih 7 menit dengan jarak sekitar 3 Km dengan menggunakan sepeda motor, koq jadinya pasar karang lagi yang jadi rujukan ?
Begini berbicara Nabire tidak dapat kita lupakan tempat yang namanya Pasar Karang, pasar ini berada di wilayah Kelurahan Karang Tumaritis (KARTUMATI) dan merupaka salah satu pasar tertua di Nabire yang hingga saat ini masi tetap exis.

Pada saat lalu khususnya decade 80an-90an Pasar Karang ini merupakan tempat dijualnya segalah kebutuhan dasar dan hasil kebun, konon saat itu di Nabire banyak tumbuh pohon pisang dan juga singkong, sehingga harga satu tandan buah pisang sangat murah sekali karena berlimpahnya.

Masi teringat ketika berada di Pasar Karang kita bisa makan pisang goreng dari pisang yang masak atau matang di pohon dengan porsi yang besar sekali, wooo luar biasa satu buah di hargai Rp.50,-, kalau ingat saat itu terasa indah sekali.

Karena berlimpahnya buah pisang di Nabire saat itu sehingga sebagian di kirim ke Biak menggunakan kapal perintis yang saat itu melayani pesisir utara tanah Papua, maklum karena kapal putih milik pelni baru masuk dan singga pelabuhan Nabire sekitar tahun 1993. Menurut kata orang bahwa di Biak sangat susah sekali jika mau makan pisang, sehingga kalau membeli pisang goreng maka yang banyak adalah tepungnya sementara pisangnya sangat sedikit, dan hal ini sangat berbanding terbalik dengan orang di Nabire jika membeli pisang goreng maka yang banyak atau besar adalah pisangnya sedangkan tepungnya sangat sedikit atau tipis sekali, fenomena yang terbalik dan lucu sekali.
@I Love Nabire

Sabtu, 18 Juli 2015

FENOMENA SIRIH DI NABIRE

Nabire - Hari ini 18 Juli 2015 harga buah sirih di pasar Oyehe Nabire masi berkisar di harga 100 rb untuk sirih lokal Nabire dan 80 rb untuk sirih dari luar Nabire yang umumnya di datangkan dari Jayapura.

Fenomena harga sirih di Nabire selalu terjadi dan sangat di pengaruhi oleh musim dan juga sarana transportasi dalam hal ini kapal putih milik Pelni. Jika di waktu normal harga sirih dapat menembus harga 30 rb per kilonya untuk sirih lokal Nabire dan 20 rb buat sirih dari luar Nabire.

Makan pinang bagi masyarakat Papua adalah hal yang biasa dan merupakan budaya, pinang memiliki arti sosial yang sangat tinggi, kita bisa berbagi dan juga bersosialisasi dengan orang lain bahkan mungkin orang yang tidak kita kenal hanya dengan berbagi buah pinang.
Pinang juga di gunakan dalam ritual-ritual tertentu seperti membayar peminangan, pembayaran emaskawin, gunting rambut dan juga penyelesaian konflik dan masalah lainnya.

Bagi orang yang suka akan buah pinang biasanya juga harus menyiapkan tempat atau kantong tersendiri untuk menyimpan buah pinang dan juga tempat kapur serta sirih.
Pinang, sirih dan kapur adalah satu paket, jika ingin merasa nikmatnya buah pinang ya harus di padukan dengan sirih dan kapur, dan umumnya sirih yang di makan adalah buahnya dan kapurnya adalah kapur kering yang diperoleh dari membakar dan menumbuk baik karang di laut atau kulit bia atau kerang.

Kembali ke sirih, bahwa sirih saat ini merupakan komoditi yang memiliki nilai bisnis yang sangat tinggi, sirih bagi masyarakat Papua lebih tinggi nilainya dari pada buah apapun, padahal sekalipun kita makan ni siri sebanyak 1 kilo juga tidak bakal kenyang, ha ha ee.

Masyarakat asli Papua sebagai pemilik tanah adat bedasarkan warisan moyang lebih fokus menanam pinang ketimbang pohon sirih, alhasil dapat kita lihat bahwa harga buah sirih melambung sangat tinggi dan harganya tidak stabil karena jujur saja bahwa sirih di Nabire di kuasai oleh masyarakat Buton, mereka yang menguasai ladang sirih berhektar-hektar dan juga Bandar besar pemasok sirih di Nabire adalah  mereka sehingga mereka memiliki andil besar dalam memainkan harga sirih di Nabire.

Suka tidak suka ya suka-suka dia, namanya juga orang bisnis !!
Kembali pada teori ekonomi “ Dengan modal yang sedikit akan mendapatkan hasil yang melimpah”
Pertanyaannya kenapa orang Papua tidak mau menanam sirih padahal merekalah konsumer itu sendiri ? Jawabannya adalah karena mereka adalah konsumer sirih sehingga sirih tidak akan selamat, entah di pekarangan rumah atau di kebun, alasannya karena pohon sirih inikan termasuk jenis tumbuhan yang menjalar dan berbuah sangat dekat dengan tanah sehingga mudah dipetik orang, coba bandingkan dengan pohon pinang yang tingginya mintah ampun jika telah berusia lama sehingga proses mengambilnya juga membutuhkan usaha, lagian kembali pada gambaran diatas bahwa sirih di Nabire dikuasai oleh saudara-saudara kita dari Buton karena mereka juga bukan pemakan pinang, hanya melihat prospek dan peluang bisnis untuk dapat menumpuk pundi-pundi keuangan mereka dengan mengusahakan tanah yang mereka miliki untuk menanam sirih.
Fenomena @ILoveNabire


Jumat, 17 Juli 2015

KEBIASAAN CORET-MORET BANGUNAN OLEH MANUSIA ANEH


Nabire- Komunitas atau kebiasaan yang satu ini yakni mencoret-coret sesuatu yang bagus menjadi jelek dan norak dilihat dengan segalah macam tetekbengeknya dan unek-unek yang tidak jelas arah dan tujuannya, tergolong perbuatan yang merusak, dimana-mana bangunan, tiang listrik bahkan sekolah, perkantoran dan juga tempat ibadah menjadi sasaran mereka, aneh benar orang-orang tersebut.

Coba anda bayangkan ketika anda berada di suatu tempat atau kota yang penuh dengan coret-coretan di setiap bangunan bahkan fasilitas umum ?
Yang pasti ada rasa tidak aman, karena secara tidak langsung insting anda akan mengatakan bahwa ini adalah tempat yang tidak nyaman dan layak  buat di disinggah atau di tinggali karena tidak ada keindahan bahkan yang hanya coretan-coretan pada setiap bangunan dan fasilitas umum dan juga milik pribadi.

Di Nabire juga komunitas atau manusia seperti ini telah ada dan cukup exis menunjukan keberadaan mereka, coba anda berjalan sepanjang jalan utama di Nabire, anda akan terkagum-kagum dengan pertunjukan coret-coretan yang norak sekali membuat yang melihatnya merasa geli dan ngeri.

Rata-rata mereka yang melakukan kegiatan coret-moret adalah tergolong masi anak-anak usia kelas 6 SD hingga SMP, dan yang paling mengagumkan sekali koq Pemerintah Daerah Nabire melalui Instansi terkait tidak merasa terganggu dengan aktifitas serta kegiatan coret-moret tersebut ?

Percuma saja mengeluarkan dana sekian banyak untuk memperomosikan pariwisata dan budaya etnik di Nabire tapi tata kota dan keindahan tidak pernah diperhatikan.
Padahal disamping rumah jabatan Bupati yang pernah di tinggali Isaias Douw sebagai mantan Bupati Nabire 2010-2015 terdapat banyak sekali coretan-coretan di sana sini, bahkan seperti gambar diatas yakni Stadion Sepak Bola mini SMP Negeri 5 Nabire  tidak lolos dari sasaran coret-moret oleh manusia-manusia sampah yang kerjanya merusak keindahan kota Nabire.

Moga pemimpin Nabire ke depan adalah orang yang peduli dengan keindahan kota Nabire, dan mau mencari alternatif pemecahan masalah buat menampung kegilaan dan aktifitas manusia-manusia aneh ini dalam suatu wadah, entah apapun namanya mau komunitas Grafity keq atau komunias pencoret-moret atur saja, asal jangan sampe komunitas ini tumbuh seperti jamur di musim penghujan yang sulit di bendung dan sasaran berikutnya mungkin saja rumah anda, kantor anda, bahkan tempat ibadah anda, wallahu 'alam !?

Kalau sampai sulit di bendung siap-siap saja kota kita Nabire bahkan akan dijauhi orang atau para pelancong dan turis karena dianggap tidak nyaman.
Waduh koq saya .....jadi teringat kata bijak yang mengatakan bahwa kesan pertama selalu terbaca dari penampilan, jadi mari kita jaga penampilan kota kita Nabire tercinta.



MUSIM PANAS DI NABIRE

Nabire-Musim panas yang terus menerus tanpa datangnya hujan di Nabire telah membuat gerah tubuh ini.
Bagaimana tidak, hampir setiap hari terasa panas sekali, belum lagi ditambah dengan debuh yang berseleweran kiri-kanan di jalan raya, membuat malas untuk keluar rumah.

Aktifitas akhir-akhir ini terasa sangat minim karena kondisi cuaca yang memang tidak bersahabat, entah sampai kapan hujan akan turun di Nabire ?
Semua dikembalikan pada Yang Maha Kuasa yang mememiliki kuasa menurunkan dan menahan hujan.

Memang beberapa orang mengatakan bahwa hujan dapat dibuat oleh pawang hujan, tapi menurut saya hal itu tetap takhyul, karena siapa dia manusia yang mempunyai kuasa demikian apalagi oleh seorang pawang hujan yang mungkin juga merangkap sebagai dukun.

Ah..ah boro-boro berurusan dengan dukun yang tidak jelas pangkal ujungnya, mending berpikir dan bertindak logis dengan tanpa berurusan dengan manusia-manusia gila yang berusaha meyakinkan orang dengan kegilaannya agar sama-sama jadi gila.

Sampai saat ini saya masi tetap menanti turunnya hujan seperti kebanyakan orang normal lainnya di Nabire kota kita ini yang selalu berharap dalam doa kepada Tuhan bahwa kasih setia-Nya tetap untuk selamanya, Dia membuat segalah sesuatu indah pada waktunya.

Saat saya menulis ini tampak di awan sudah banyak awan, tapi entahlah apa akan turun hujan atau malam nanti cuaca sangat cerah dengan bintang yang bertaburan karena awan semua pada kabur di muat sama angin yang bertiup, uupppsss.